Pada malam yang sibuk untuk teknologi, gol Son Heung-min dianulir karena offside setelah pemeriksaan VAR, sebelum Raheem Sterling mengalami nasib serupa di sisi lain.
Tembakan Moises Caicedo dari jarak jauh kemudian dianulir menyusul intervensi panjang oleh VAR yang juga membuat bek Tottenham Cristian Romero mendapat kartu merah langsung karena melakukan pelanggaran terhadap Enzo Fernandez dalam proses pemanasan, dan wasit Michael Oliver kemudian menunjuk titik putih. . Cole Palmer mengonversi penalti untuk menyamakan skor.
Kepedihan Ange Postecoglou bertambah ketika rekan bek tengah Romero, Micky van de Ven, terpaksa keluar lapangan karena cedera hamstring, dan yang lebih parahnya, James Maddison juga mengalami cedera dan harus diganti.
Kemarahan terus meningkat dalam 12 menit waktu tambahan – dan ada lebih banyak drama yang terjadi setelah babak kedua dimulai karena Destiny Udogie, yang beruntung tidak dikeluarkan dari lapangan di babak pertama, mendapat kartu kuning kedua karena pelanggarannya yang terlambat. murni.
Bombardir Chelsea yang tak terelakkan dimulai namun menghadapi Guglielmo Vicario yang penuh inspirasi dan pertahanan Spurs yang sangat tinggi, tim tamu bekerja keras untuk mencetak gol kedua.
Akhirnya The Blues menemukan terobosan di sisa waktu 15 menit ketika Jackson memanfaatkan umpan Sterling.
Sebuah penyelesaian yang mendebarkan telah menanti dan Tottenham, yang patut dipuji, terus memberikan ancaman ketika tendangan voli Eric Dier digagalkan oleh bendera offside sebelum pemain pengganti Rodrigo Bentancur gagal mencetak gol dengan sundulan bebasnya.
Peluang terbesar mereka untuk menyamakan kedudukan jatuh ke tangan Son yang berhasil digagalkan oleh Sanchez di masa tambahan waktu, dan melalui serangan balik, Jackson mencetak dua golnya dan beberapa saat kemudian, mencetak hat-trick.
Hasil ini membuat Spurs tetap berada di peringkat kedua, tertinggal satu poin dari pemuncak klasemen Manchester City, sedangkan Chelsea naik ke peringkat 10.
